Nurul Maidatul Janah, 30, selalu penasaran untuk mengikuti kompetisi yang berbeda setelah rekan-rekannya di PT Sumber Bintang Rejeki memenangkan kompetisi foto, video dan blog yang diselenggarakan oleh Better Work Indonesia (BWI) pada tahun-tahun sebelumnya. Namun sejauh ini, dia tidak pernah berpartisipasi.
Awal tahun 2022, sebuah kompetisi desain poster dan posting media sosial yang berfokus pada penghapusan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja diumumkan. Nurul memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya dan mengikuti kompetisi. Dia didorong oleh rekan kerjanya dan bersama-sama mereka membentuk tim untuk mewakili pabrik tempat mereka bekerja. Better Work Indonesia dan Clevio, sebuah perusahaan pelatihan pengkodean, dengan dukungan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), menjadi tuan rumah bersama kompetisi untuk mempromosikan upaya menjaga lingkungan kerja yang aman dan mendukung ratifikasi Konvensi ILO C190 untuk menghilangkan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja.
Kompetisi ini dirancang untuk melengkapi Respect Workplace Program (RWP) Better Work Indonesia yang bertujuan untuk membangun budaya kerja yang aman dari segala bentuk pelecehan. Tujuan ini dicapai melalui kursus gaya "Pelatihan Pelatih" di mana peserta pabrik dilatih untuk menjadi perwakilan "Tim Hormat", yang pada gilirannya akan melatih karyawan, menyebarkan kesadaran, dan melakukan kampanye.
Agar memenuhi syarat untuk kompetisi, kontestan seperti Nurul dan Fina diharuskan untuk mengirimkan sketsa desain bersama video atau paragraf tentang pentingnya menghilangkan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. Ada dua kategori dalam kompetisi tersebut, yaitu desain poster dan desain postingan media sosial. Pemenang dari setiap kategori dipilih oleh panel juri dan melalui jumlah keterlibatan tertinggi di media sosial, dengan kesempatan untuk memenangkan hadiah uang tunai, akun premium Canva, dan sertifikat hadiah.
Akhirnya, tim Nurul dan Fina terpilih untuk mengikuti lokakarya online tentang pencegahan pelecehan dan kekerasan di tempat kerja, serta menjalani pelatihan desain grafis dasar melalui aplikasi desain Canva.
"Saya tidak memiliki latar belakang desain grafis," Nurul mengakui, "tetapi senang mengikuti kompetisi, karena kami bisa belajar bersama." Sementara itu, Fina terinspirasi oleh tema kompetisi dan tertarik untuk belajar lebih banyak tentang mengakhiri pelecehan dan kekerasan di tempat kerja.
Usai pelatihan, Fina dan Nurul membuat poster dengan judul "STOP! Sexual Harassment at Work" dalam Bahasa Indonesia, diikuti dengan bagan yang merinci berbagai jenis pelecehan seksual. Ini juga menampilkan akronim "JARUM" (jarum) dan "JAHIT" (menjahit) untuk membantu orang mengingat langkah-langkah untuk menjadi agen perubahan untuk menghentikan pelecehan seksual di tempat kerja.
Apa yang dimulai sebagai usaha yang aneh bagi Fina dan Nurul akhirnya menjadi pencapaian yang menggembirakan. Pada bulan April 2022, mereka menemukan poster mereka telah memenangkan hadiah pertama dalam kompetisi desain poster.
"Ketika saya mendengar pengumuman itu, saya berteriak kegirangan. Itu mengejutkan seluruh kantor - seseorang masuk ke ruangan dan bertanya 'Apa yang terjadi? Apa yang terjadi?'," kenang Fina sambil tertawa.
Fina dan Nurul bukan satu-satunya yang bersukacita atas kemenangan mereka. Siti Handriyani Yunita dan rekannya Indah Dwi Madina dari PT Leetex Garment Indonesia mengatakan mereka berdua tidak menyangka akan memenangkan kompetisi saat pertama kali mengirimkan audisi video mereka. Mereka mengaku juga berteriak kegirangan saat dinobatkan sebagai favorit untuk kategori desain postingan media sosial.
Indah mengatakan timnya mengadakan "roadshow" di mana mereka meminta rekan-rekan mereka selama briefing dan istirahat makan siang untuk memberikan suka dan mengomentari poster mereka di media sosial. Mereka juga mendorong keluarga dan kerabat mereka untuk berpartisipasi secara online.
"Jika pekerja sadar bahwa kekerasan dan pelecehan seksual adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi, maka produktivitas akan meningkat. Pekerja akan merasa aman dan terlindungi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih harmonis." Indah menambahkan. Dengan pekerja yang berkontribusi untuk merancang pesan yang kreatif dan efektif, lingkungan kerja yang lebih baik ini menjadi kenyataan sehari-hari.