Perjalanan ke dan dari tempat kerja adalah salah satu bagian paling berbahaya dari pekerjaan. Sebagian besar dari 700.000 pekerja garmen dan alas kaki di Kamboja menghadapi risiko setiap hari karena perjalanan mereka ke dan dari pabrik. Kecelakaan di jalan sering terjadi, dan hal ini dapat menghancurkan mental dan finansial bagi keluarga yang kehilangan pencari nafkah. Mayoritas pabrik terletak di jalan nasional dan tidak memiliki penerangan yang memadai di sekitar lokasi. Selain itu, para pekerja juga tidak memiliki ruang tunggu dan sering kali terpaksa menunggu di sisi jalan nasional yang sibuk. Keselamatan lalu lintas nasional yang buruk juga menjadi masalah tambahan: pengemudi sepeda motor sering tidak menggunakan helm; kendaraan angkutan umum biasanya sudah tua, tidak memiliki tempat duduk yang layak atau penuh sesak; dan pengemudi angkutan umum tidak memiliki lisensi yang sesuai.
Untuk mengatasi masalah ini, Better Factories Cambodia membentuk Kelompok Kerja Transportasi dengan visi "Semua pekerja garmen dan alas kaki melakukan perjalanan dengan aman ke dan dari tempat kerja, setiap saat." Proyek ini diujicobakan di lima pabrik yang terletak di tiga provinsi dan menjangkau 8.000 orang secara langsung dan sekitar 24.000 orang secara tidak langsung. Serangkaian diskusi dengan para pemangku kepentingan utama telah dilakukan, termasuk Pemerintah Kerajaan Kamboja (RGC), Asosiasi Produsen Garmen di Kamboja (GMAC), dan serikat pekerja untuk mengidentifikasi peran masing-masing guna memastikan peningkatan keselamatan perjalanan pekerja garmen.
"Saya beralih dari truk ke bus karena saya khawatir akan dampaknya terhadap para pekerja. Bus lebih aman karena ada ruang untuk duduk bagi para penumpang," ujar seorang sopir angkutan yang bergabung dalam program ini.
HASIL SEJAUH INI
Lebih dari 60% pekerja yang disurvei setelah program percontohan mengatakan bahwa mereka telah menghadiri acara edukasi keselamatan jalan di pabrik pada saat itu, dan 89% merasa bahwa acara tersebut bermanfaat. 28% pengemudi melaporkan adanya perubahan dalam sikap mengemudi mereka.
Selama program percontohan, tiga pabrik juga melaporkan adanya peningkatan jumlah kendaraan penumpang, termasuk 15 bus baru dan 30 mobil van baru.
Data yang dikumpulkan setelah program percontohan menunjukkan penurunan kasus kecelakaan sebesar 77% dari periode sebelum percontohan ke periode setelah percontohan. Jumlahnya menurun dari 254 kasus menjadi 57 kasus.
Empat pengemudi yang disurvei setelah program percontohan juga mengganti kendaraan mereka, beralih ke bus dan pilihan transportasi yang lebih baik.
Evaluasi setelah program percontohan menunjukkan peningkatan jumlah pekerja yang menyatakan kesediaan untuk membayar hingga US$5 lebih banyak untuk transportasi yang lebih aman.
Anggota grup ini meliputi merek-merek seperti VFC, Clarks, Decathlon, Puma, H&M, Primark, M&S, Next, Li & Fung, Lidl, C&A, Tapestry, serta grup manufaktur Sabrina dan Better Factories Kamboja, Pakar Keselamatan Jalan AIP Foundation, dan lembaga pembangunan; Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Solidarity Center.