Laporan singkat ini menyajikan hasil dari delapan putaran survei telepon frekuensi tinggi yang dilakukan dengan pekerja pakaian jadi di Ethiopia antara tahun 2020 dan 2022.
Sektor pakaian jadi di Ethiopia telah berkembang pesat selama satu dekade terakhir, didorong oleh relokasi produksi pakaian jadi dari Asia. Pertumbuhan yang cepat ini membawa sejumlah tantangan, termasuk upah yang rendah bagi para pekerja dan kondisi kerja yang sering kali tidak memadai. Selama dua tahun terakhir, tantangan-tantangan ini diperburuk oleh ketidakstabilan politik, konflik, dan hilangnya akses ke pasar Amerika Serikat.
Bagi para pekerja, krisis ini telah meningkatkan rasa tidak aman dan merusak mata pencaharian mereka. Untuk membantu mengatasi tantangan-tantangan ini, ILO telah meluncurkan program ONE ILO (Siraye) yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pakaian jadi, serikat pekerja dan pemerintah Ethiopia untuk meningkatkan kondisi kerja di perusahaan-perusahaan pakaian jadi. Sebagai bagian dari program ini, ILO memantau bagaimana krisis yang melanda sektor ini berdampak pada para pekerja pakaian jadi.
Laporan singkat ini menyajikan hasil dari delapan putaran survei telepon frekuensi tinggi yang dilakukan dengan pekerja pakaian jadi di Ethiopia antara tahun 2020 dan 2022. Survei ini mencakup periode gejolak yang intens untuk sektor pakaian jadi Ethiopia dan negara secara keseluruhan.
Fokus utamanya adalah pada situasi sosial-ekonomi yang dihadapi para pekerja pakaian jadi, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan, upah, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran dan makanan, jam kerja, serikat pekerja, dan penyediaan kesehatan. Karena adanya perbedaan yang mencolok antara perusahaan asing dan Ethiopia dalam hal kemampuan tingkat perusahaan dan akses ke pasar internasional, sebagian besar analisis ini membandingkan pengalaman pekerja Ethiopia di perusahaan asing dan Ethiopia.